Sabtu, 06 Maret 2010

Satu Untuk Selamanya

Diposting oleh Nisa Awaliyani di 00.22 0 komentar

Dewi Sandra feat. Alam Urbach – Satu Untuk Selamanya


kalau kau ingin tahu perasaanku
sekarang lah saatnya ku katakan semua
bagaimana kuatnya ku mencintaimu
ku serahkan jiwaku seluruh hati milikmu

kalau kau ingin tahu isi hatiku
hanya ada dirimu yang terbaik hatiku
aku siap terima kekuranganmu
ku berjanji padamu satu tuk selamanya

reff:
tuhan hari ini ku bersumpah padamu
sekarang sampai nanti dialah yang ku cinta selamanya
takkan ku ingkari janji setiaku
sekarang sampai mati kamulah yang ku cinta

aku siap terima kekuranganmu
ku berjanji padamu satu tuk selamanya

repeat reff [2x]


Lanjutkan . . .

Sabtu, 13 Juni 2009

DHCP (DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL)

Diposting oleh Nisa Awaliyani di 08.34 0 komentar

DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan.

Ketika mengkonfigurasi sistem client, administrator dapat memilih DHCP dan tidak harus memasukkan IP address, netmask dan gateway atau DNS servers. Clien memperolehinformasi dari server DHCP.
Administrator hanya perlu mengedit satu file konfigurasi DHCP pada server untuk mengeset IP address baru daripada mengkonfigurasi kembali semua sistem. Jika DNS server untuk sebuah organisasi yang nantinya akan mengalami perubahan, perubahan dibuat pada server DHCP, dan tidak pada DHCP client.


KONSEP DHCP

Konsep dari DHCP yaitu melayani pemberian IP untuk disebarkan ke client secara otomatis. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.

Hal ini berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan "Obtain IP Address Automatically"

IP Address berarti= network addres = Host address
PROSES DHCP

1. Indentifikasi DHCP Server
2. MeminTa IP
3. Menerima IP
4. Memutuskan Untuk Menggunakan IP tersebut

DHCP menggunakan konsep DHCP relay agent yang akan selalu tersambung.DHCP relay agent adalah sebuah host yang melanjutkan paket DHCP antaraClient dan server.

Relay agent digunakan untuk melanjutkan permintaan dan balasan antara client dan server yang mereka tidak dalam physical subnet yang sama.

CARA KERJA DHCP

Dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat

a. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.

b. DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. DHCP Client akan mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses berikut:

1. DHCPDISCOVER
DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER
Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST
Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK
DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.


DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.




-wikipedia-
-google-


Lanjutkan . . .

Sabtu, 25 April 2009

Cabling

Diposting oleh Nisa Awaliyani di 02.11 0 komentar

Lanjutkan . . .

Jumat, 27 Februari 2009

TCP/IP ( Transmission Control Protocol/Internet Protocol )

Diposting oleh Nisa Awaliyani di 21.37 0 komentar

TCP/IP ( Transmission Control Protocol/Internet Protocol ) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet tanpa melihat perbedaan jenis hardware.Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.


Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain.Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.

Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP.

TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.)
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.
Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF).
Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI * (Open System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut.
TCP/IP model akan terlihat
seperti ini :
=========================================
|Application layer | |
|Presentation layer | Application layer |
|Session layer | |
|===================|===================|
|Transport layer | Transport layer/ |
| | Host to host |
|=======================================|
|Network layer | Network layer/ |
| | internet layer |
|===================|===================|
|Data Link layer | Network access |
|Physical layer | |
|===================|===================|
Model OSI model internet

a. Network Access
Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal- sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.

b. Internet layer/ network layer
Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut "paket". Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu. Meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut "routing" dan peralatan yang meneruskan paket adalah "routers". Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :
- "End nodes", menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut "end system" (istilah OSI) atau "host" (istilah TCP/IP)
- Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir. Router kadang-kadang disebut "intermediate system" (istilah OSI) atau "gateway" (istilah TCP/IP).

Selain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950).IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :
1. Pengalamatan
2. Fragmentasi datagram pada antar jaringan
3. Pengiriman datagram pada antar jaringan

c. Transport layer /host to host
Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).

Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”.Tanggung javab lapisan transport yg paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :
a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.
b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahan tersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.

Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar.

UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.

d. Application layer
Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.

Pada bagian utama pengalamatan lokal network, TCP/IP membuat nomor unik untuk setiap workstation di seluruh dunia. Nomor IP adalah nilai 4 byte (IPv4) dengan konvensi merubah setiap byte ke dalam nomor desimal (0 sampai 255 untuk IP yang digunakan sekarang) dan memisahkan setiap bytes dengan periode. Sebagai contoh misalnya 130.132.59.234. IP ini lebih sering dikenal sebagai IP global karena dapat di akses di seluruh dunia dengan internet. Digunakan untuk IP server yang harus di daftarkan pada pengelola IP global. Sedang IP yang digunakan untuk mengkoneksikan antar komputer di sebut IP local.

“Class C” dengan 3 bytes pertama meyatakan jaringan dan byte terakhir menyatakan 255 individual komputer. Yang sering di gunakan pada kelas C misalnya : 192.168.0.x
“Class B” dengan 2 bytes pertama menyatakan jaringan dan 2 bytes terakhir menyatakan masing-masing workstation sampai mencapai sekitar 64.000 individual workstation.
Yang sering digunakan pada kelas B misalnya : 172.16.x.x
“Class A” dengan 1 bytes pertama meyatakan jaringan dan 3 byte terakhir menyatakan individual komputer mencapai sekitar 16 juta lebih workstation.
Yang sering digunakan pada kelas A. misalnya :10.x.x.x

sumber: www.google.com
Lanjutkan . . .

Jumat, 20 Februari 2009

OSI (Open System Interconnection)

Diposting oleh Nisa Awaliyani di 22.24 0 komentar

OSI dibuat oleh International Standard Organization (ISO) untuk memberikan model umum untuk jaringan komunikasi data. Model OSI hanya memberikan suatu konsep dalam menentukan proses yang harus terjadi, dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai di suatu lapisan tertentu.

Model OSI dibagi atas tujuh lapisan (layer) yang masing-masing lapisan mempunyai fungsi dan aturan tersendiri. Tujuan pembagian ini adalah untuk mempermudah pelaksanaan standar tersebut secara praktis dan untuk memungkinkan fleksibilitas dalam arti perubahan salah satu lapisan tidak mempengaruhi perubahan dilapisan lain.


Berikut fungsi masing-masing lapisan :

1. Phisycal Layer ( Lapisan Fisik )

· Menangani pengiriman bit-bit data melalui saluran komunikasi

· Memastikan jika entiti satu mengirimkan bit 1, maka entiti yang lain juga harus menerima bit 1

· Fungsi utama untuk menentukan

– berapa volt untuk bit 1 dan 0

– berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi

– kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai melakukan pertukaran data

– jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin

· Contoh: token ring, IEEE 802.11

· Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)

2. Data Link Layer ( Lapisan Data Link )

· Menyediakan prosedur pengiriman data antar jaringan

· Mendeteksi dan mengkoreksi error yang mungkin terjadi di physical layer

· Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)

· Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI

· Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch

3. Network Layer ( Lapisan Network )

· Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer

· Fungsi:

– Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)

– Pengendalian kongesti (kemacetan pada proses pengiriman data)

– Mempertahankan QoS (delay, transit time, jitter, dll)

– Menyediakan interface untuk jaringan-jaringan yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi

· Contoh: Internet Protocol (IP)

· Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch

4. Transport Layer ( Lapisan Transport )

· Menerima data dari layer diatasnya, memecah data menjadi unit-unit yang lebih kecil (sering disebut packet), meneruskannya ke network layer dan memastikan semua packets tiba di ujung penerima tanpa ada error

· Layer ini harus melakukan proses diatas secara efisien dan memastikan layer diatas tidak terpengaruh terhadap perubahan teknologi hardware

· Fungsi:

– Flow control

– Segmentation/desegmentation

– Error control

· Contoh: Transmission Control Protocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP)

5. Session Layer ( Lapisan Session )

Berfungsi mensinkronisasikan pertukaran data antar proses aplikasi dan mengkoordinasikan komunikasi antar aplikasi yang berbeda

6. Presentation Layer ( Lapisan Presentasi )

· Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan

· Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini

7. Application Layer ( Lapisan Aplikasi )

· Menyediakan user interface ke jaringan melalui aplikasi

· Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan:

– e-mail

– ftp

– http

– dll


Sumber : www.google.com
Lanjutkan . . .

 

cha chuyanx Copyright © 2009 Girl Music is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez